adishdish

BiNusian weblog

Ritel Indonesia Masih Jualan Diskon

January20

Jakarta – Sektor ritel moderen termasuk departemen store masih identik dengan program-program diskon. Mereka harus menerapkan program itu demi menggaet pelanggan meski harus tergerus marjinnya.

Direktur Servis Ritel The Nielsen Indonesia Yongky Susilo mengatakan, sektor ritel merupakan sektor yang bermain di margin tipis. Sehingga jika peritel hanya bermain diskon untuk menggaet pelanggan maka imbasnya margin yang diperoleh makin tipis.

“Seharusnya membangun value, bukan hanya diskon. Kalau fokus pada diskon margin makin tipis,” kata Yongky di acara peluncuran buku Retail Rules di Belleza, Rabu (20/10/2010).

Ia menjelaskan, membangun value atau nilai bisa terus dikembangkan oleh peritel dengan kata lain aspek service atau layanan ke pelanggan menjadi hal utama. Yongky mencontohkan pengembangan value bisa dikembangkan dalam sistem delivery barang ke rumah-rumah pelanggan bagi yang berbelanja toko ritel.

Yongku mencontohkan value bisa juga dalam memberikan perhatian atau follow up bagi pelanggan yang telah membeli produk. Bisa dilakukan dengan cara mengontak kembali pelanggan menanyakan produk yang telah dibelinya apakah sesuai harapan, memberikan update informasi dan lain-lain.

“Intinya adalah loyalitas,” katanya.

Yongky menambahkan pengembangan value sangat penting, karena saat ini ada kecenderungan para konsumen justru sudah tak tertarik lagi berbelanja di ritel moderen termasuk hypermarket. Padahal pada masa awal kemunculannya orang sangat tertarik berbelanja dengan alasan rekreasi dan lain-lain.

“Perlu ingat juga bahwa retail is very detail,” katanya.

Yongky menjelaskan bahwa para peritel juga harus sadar bahwa bisnis ritel sangat memperhatikan sesuatu yang detail. Ia mencontohkan masalah turunnya suhu pendingin udara pada produk beku akan mempengaruhi kerugian, juga dalam hal cara pemotongan daging yang tepat dan sebagainya.

“Masalah koin saja bisa menjadi masalah,” katanya.

‘Penyiksaan’ Ponsel ala ZTE

January19

China – Awalnya ponsel tersebut ditempatkan dalam suhu udara ekstrim, kemudian dipelintir, dijatuhkan ke alas batu marmer, keypad-nya ditekan ratusan ribu kali, diguling-gulingkan, dan lainnya. Itulah gambaran ‘penyiksaan’ ponsel yang dilakukan ZTE sebelum melepas suatu produk ke pasar.

Terkesan sadis memang, namun hal itu wajib dilakukan demi menjaga kualitas produk yang mereka buat. Sebab hal ini merupakan bagian dari standar kualitas (quality control) yang telah ditetapkan vendor asal Negeri Tirai Bambu itu.

Dalam proses pengujian yang disaksikan langsung detikINET di kantor pusat ZTE yang berlokasi di Shenzhen, China itu terlihat jika untuk pertama-tama semua komponen dimasukkan ke dalam suatu mesin yang dapat mengatur suhu udara secara ekstrim.

Tingkat pengujiannya tak tanggung-tanggung, yakni mencapai 55 derajat celcius untuk kondisi panas dan -40 derajat celcius untuk suhu beku. Ini berlaku untuk baterai, charger, dan seluruh komponen lainnya dan berlangsung selama dua hari.

Lalu ada juga mesin yang dapat membuat semacam badai pasir buatan. Proses ini untuk mengetahui apakah ponsel ZTE dan komponen yang digunakannya memiliki celah atau tidak untuk disusupi pasir-pasir halus tersebut.

detikINET juga sempat melihat tablet PC Light berada dalam wilayah ‘penyiksaan’ ini. Sayangnya, media dilarang mengambil foto di area sensitif ini.

Pengujian lalu dilanjutkan secara mekanikal. Ponsel yang tengah dikembangkan dipelintir untuk melihat seberapa derajat fleksibilitasnya, keypadnya ditekan hingga 200 ribu kali, kemudian dijatuhkan ke alas marmer,

“Ponsel ini dijatuhkan dari semua sisi, serta dilepas dari ketinggian 120 cm dan dilakukan sebanyak 24 kali,” tukas sang tour guide kepada wartawan.

Di fasilitas ini juga terdapat mesin untuk menguji kejernihan audio. Di dalam mesin buatan Jerman itu nantinya akan ditempatkan sebuah ponsel, kemudian coba ditelepon, didengarkan suaranya untuk melihat apakah cukup jernih ketika digunakan..

Ada pula pengujian sinyal, tingkat radiasi dan vision test untuk mengecek gambar dari ponsel tersebut. Termasuk untuk menguji apakah kamera yang telah dibenamkan benar-benar mumpuni.

Pengujian kamera ini sekaligus ingin menegaskan bahwa ZTE bukanlah ponsel murahan. Sebab terkadang ada ponsel yang kerap melakukan trik licik ketika memasarkan produknya. Misalnya, di handset yang dijual tertulis resolusi untuk kamera itu sebesar 3,2 megapixel. Namun setelah dites cuma kamera VGA. Sayangnya pengguna awam kurang begitu memperhatikan hal ini.

Kehandalan software juga tak lepas dari pengawasan. Meski software biasanya dibuat oleh vendor berbeda, namun ia harus juga diuji apakah kompatibel dengan perangkat yang dibuat. Nah, jika ada ponsel yang gagal dalam salah satu uji kekuatan dan kehandalan tersebut maka ia akan dikembalikan bagian produksi untuk dilakukan perbaikan, setelah itu baru kembali harus menjalankan ‘penyiksaannya’ kembali.

ZTE sendiri setiap tahunnya ditargetkan harus merilis 150 ponsel ke pasaran. Produk yang dilepas secara komersil tersebut biasanya berasal dari sekitar 680 prototipe (mock up) yang dibuat para desainer ZTE yang berjumlah 360 di seluruh dunia.

Office 365, Andalan Microsoft Saingi Google Apps

January19

Office-365.jpg

Jakarta – Microsoft baru saja meluncurkan Office 365, aplikasi Office dan email berbasis web dalam bentuk langganan berbayar.

Office 365 rupanya menjadi andalan Microsoft untuk menyaingi Google Apps, aplikasi pengolah kata dan spreadsheet versi web yang ditawarkan Google bagi para pebisnis seharga USD 50 (sekitar Rp 446 ribu) per tahun.

Sementara Microsoft, menawarkan layanan barunya ini dengan biaya sedikit lebih mahal dari Google, yakni USD 72 (Rp 642 ribuan) per tahun. Pengguna yang ingin menjajalnya, sudah bisa mendaftar untuk versi free test dan layanan ini segera dikomersilkan mulai tahun depan.

“Konsumen akan mendapatkan yang terbaik dalam segala hal berhubungan dengan produktivitas, selama 365 hari,” kata President Business Division Microsoft, Kurt DelBene, dilansir The Seattle Times dan dikutip detikINET, Rabu (20/10/2010).

Delbene memberikan catatan bahwa ini adalah salah satu upaya Microsoft untuk mendorong ke arah cloud computing. “Kami yakin, ini salah satu tranformasi paling berdampak yang akan terjadi dalam generasi kita,” tambahnya.

Bagi perusahaan dengan jumlah pegawai kurang dari 25 orang, Microsoft menawarkan layanan bulanan USD 6 (Rp 53 ribu) per bulan yang merupakan kombinasi Office Web Apps berisi Word, Excel, PowerPoint, dengan SharePoint untuk kolaborasi, Exchange untuk email dan Lync untuk komunikasi.

Untuk jumlah pegawai yang lebih besar, Microsoft menawarkan kombinasi layanan seharga USD 2 hingga USD 27 (Rp 17 ribu – Rp 240 ribuan) per pengguna, sehingga perusahaan bisa menakar paket software untuk pegawai dengan jenis pekerjaan berbeda-beda, apakah itu untuk akuntan atau pegawai lainnya.

Ritel Indonesia Masih Jualan Diskon

January19

Jakarta – Sektor ritel moderen termasuk departemen store masih identik dengan program-program diskon. Mereka harus menerapkan program itu demi menggaet pelanggan meski harus tergerus marjinnya.

Direktur Servis Ritel The Nielsen Indonesia Yongky Susilo mengatakan, sektor ritel merupakan sektor yang bermain di margin tipis. Sehingga jika peritel hanya bermain diskon untuk menggaet pelanggan maka imbasnya margin yang diperoleh makin tipis.

“Seharusnya membangun value, bukan hanya diskon. Kalau fokus pada diskon margin makin tipis,” kata Yongky di acara peluncuran buku Retail Rules di Belleza, Rabu (20/10/2010).

Ia menjelaskan, membangun value atau nilai bisa terus dikembangkan oleh peritel dengan kata lain aspek service atau layanan ke pelanggan menjadi hal utama. Yongky mencontohkan pengembangan value bisa dikembangkan dalam sistem delivery barang ke rumah-rumah pelanggan bagi yang berbelanja toko ritel.

Yongku mencontohkan value bisa juga dalam memberikan perhatian atau follow up bagi pelanggan yang telah membeli produk. Bisa dilakukan dengan cara mengontak kembali pelanggan menanyakan produk yang telah dibelinya apakah sesuai harapan, memberikan update informasi dan lain-lain.

“Intinya adalah loyalitas,” katanya.

Yongky menambahkan pengembangan value sangat penting, karena saat ini ada kecenderungan para konsumen justru sudah tak tertarik lagi berbelanja di ritel moderen termasuk hypermarket. Padahal pada masa awal kemunculannya orang sangat tertarik berbelanja dengan alasan rekreasi dan lain-lain.

“Perlu ingat juga bahwa retail is very detail,” katanya.

Yongky menjelaskan bahwa para peritel juga harus sadar bahwa bisnis ritel sangat memperhatikan sesuatu yang detail. Ia mencontohkan masalah turunnya suhu pendingin udara pada produk beku akan mempengaruhi kerugian, juga dalam hal cara pemotongan daging yang tepat dan sebagainya.

“Masalah koin saja bisa menjadi masalah,” katanya.

Washington Times Pecat 40 Persen Pegawai

January19

Washington_Times_posterdlm.jpg

Washington – Koran-koran di Amerika Serikat (AS) tengah didera masalah berat. Mulai dari penurunan pendapatan iklan cetak, anjloknya sirkulasi dan migrasi para pembaca ke situs-situs berita gratis.

Akibatnya, salah satu harian AS, Washington Times terpaksa melakukan pemecatan besar-besaran.

Media tersebut akan memberhentikan sekitar 40 persen dari 370 pekerjanya. Ini merupakan bagian dari strategi untuk mengubah surat kabar tersebut menjadi perusahaan media abad ke-21.

Demikian disampaikan presiden dan penerbit Washington Times, Jonathan Slevin, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/12/2009).

“Kami telah mengembangkan rencana untuk memastikan posisi kami dan peran memajukan peran vital kami dalam pangsa pasar media yang berkembang dan melewati masa-masa sulit ekonomi,” ujar Slevin.

Slevin mengakui masa-masa sulit tengah dialami industri media dan perekonomian secara keseluruhan. “Karena itu rencana-rencana masa depan harus dibatasi dengan kenyataan pangsa pasar saat ini,” tandasnya.

“Sehubungan dengan itu, perusahaan bekerja secara agresif untuk mencapai efisiensi yang harus mencakup pengurangan signifikan staf dari 370 personelnya,” kata Slevin.

Menurut koran Politico, PHK massal tersebut akan mencapai 40 persen dari seluruh pegawai Washington Times.

Sementara itu, surat kabar The Miami Herald mengumumkan penghapusan 24 posisi di seluruh dunia. Media itu juga mengurangi jam kerja produksi sebagai upaya untuk bertahan dalam krisis ekonomi ini. Pada Maret lalu, harian tersebut telah mem-PHK 19 persen pekerjanya atau sebanyak 175 staf. (ita/iy)

Garuda Terbang ke Amsterdam 1 Juni

January19

garuda-indonesia.jpg

Jakarta – Amsterdam akan menjadi kota pertama yang akan diterbangi oleh Garuda Indonesia pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa. Penerbangan akan dilakukan setiap hari mulai 1 Juni 2010.

“Mulai 1 Juni 2010 Garuda akan membuka penerbangan setiap hari rute Jakarta-Dubai-Amsterdam,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar saat menggelar jumpa pers di Singapore Air Show 2010, Singapura, Rabu (3/2/2010).

Menurut Emir, pembukaan rute ini menandai langkah ke depan Garuda secara pasti untuk mengembangkan strategi pengembangan rute di seluruh dunia. “Selain Amsterdam, Garuda akan diterbangkan ke kota-kota lain yaitu Frankfurt, Paris, London dan Roma,” ungkapnya.

Garuda juga berencana menambah 10 rute baru di domestik dan internasional pada tahun ini. “Garuda berencana menambah frekuensi pada rute penerbangan ke Singapura dan Hongkong,” katanya.

Sebagai bagian dari implementasi program 5 tahun dan transformasi perusahaan, Garuda akan mendatangkan 23 pesawat baru Boeing 737-800 Next Generation dan satu Airbus A-330-200. “Airbus akan melayani rute penerbangan Amsterdam,” imbuhnya.

Humas Garuda Pujobroto menambahkan, rute penerbangan Jakarta-Eropa yang awalnya dilayani Airbus, pada 2011 akan dilayani secara nonstop dengan pesawat Boeing 777-300 ER. “Pesawat bisa terbang 15 jam nonstop,” tandasnya.

Saat ini pesawat Boeing 737-800 NG dipamerkan di Singapore Air Show 2010 hingga 7 Februari. Pesawat ini dilengkapi dengan interior terbaru dengan TV LCD layar sentuh. “Ini akan membuat penumpang merasa nyaman,” katanya.

Laporan dari Malaysia: Tak Cukup Petronas, Malaysia Ambisi Bangun Menara 100 Tingkat

January19

petronas-dl.jpg

Kuala Lumpur – Siapa yang tidak tahu menara kembar Petronas di Malaysia. Bukan saja sebagai pusat ekonomi di Malaysia, salah satu bangunan tertinggi di dunia itu juga menjadi tujuan turis-turis asing yang melancong ke negeri ini.

Namun kebanggaan Malaysia terhadap menara kembar 88 tingkat tersebut ternyata tidak cukup. Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling stabil di Asia Tenggara, pemerintah Malaysia berambisi untuk membangun kembali menara tinggi 100 tingkat.

Hal itu termuat dalam teks pidato APBN 2011 pemerintah Malaysia yang dibacakan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak dalam sidang parlemen, Jumat 15 Oktober 2010 lalu.

“Jadi, satu lagi mercu tanda kebanggaan negara menjelang 2020, Permodalan Nasional Ltd akan memulai membangun proyek terpadu yang dinamakan Warisan Merdeka. Proyek ini mempertahankan Stadion Merdeka, Stadion Negara,dan pembangunan sebuah menara 100 tingkat yang tertinggi di Malaysia,” ungkap Najib, sebagaimana dikutip detikcom dari teks tersebut, Senin (18/10/2010).

Najib melanjutkan, keseluruhan proyek tersebut bernilai RM 5 miliar, atau setara dengan Rp 15 triliun, dan diperkirakn selesai pada tahun 2015.

Bahkan Malaysia juga berencana membangun Wilayah Keuangan Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur International Finance District) yang bekerjasama dengan sebuah perusahaan Abu Dhabi. Malaysia berambisi untuk menjadi Pusat Keuangan Islam Terunggul di dunia.

Proyek yang dimulai tahun depan tersebut masuk dalam Program Pembangunan Berdampak Tinggi dalam APBN 2011 Malaysia. Pemerintah Malaysia menyebut APBN 2011 negara itu dengan tema “Transformasi Ke Arah Negara Maju Berpendapatan Tinggi” dengan empat strategi, yaitu memberdayakan kembali investasi swasta, membina SDM berkualitas, menyejahterakan hidup rakyat, dan memantapkan kualitas pelayanan sipil.

Untuk diketahui, di era Mahathir Mohammad, Malaysia mencanangkan visi Wawasan 2020. Visi ini bertujuan untuk meningkatkan Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian dan negara maju di tahun 2020. Maju dimaksud dalam bidang pembangunan ekonomi, stabilitas politik, sosial, kerohanian, psikologi, serta persatuan nasional.

“Anggaran 2011 ini sangat penting sebagai bagian-bagian pembuka tirai kepada tahapan akhir ke arah Wawasan 2020 yang bakal menjelang kira-kira 3.365 hari atau 9 tahun, 2 bulan dan 17 hari lagi,” pungkas Najib.

Burger King dibeli US$ 3,26 triliun

January19

Burger King dibeli US$ 3,26 triliun
Perusahaan ekuitas 3G Capital membeli restoran cepat saji Burger King dengan harga US$ 3,26 triliun.

Penjualan jaringan restoran cepat saji dengan lebih dari 12.100 gerai diseluruh dunia ini memang sudah terdengar rumornya sejak beberapa hari terakhir.

Burger King masuk ke Wall Street pada tahun 2006 setelah dibeli oleh kelompok perusahaan ekuitas. Dan Kelompok ini yaitu TPG Capital, Bain Capital dan Goldman Sachs Funds, masih memiliki 31% saham Burger King.

Perjanjian pembelian ini seharga US$ 24 per saham setelah harga saham Burger King meningkat lebih dari 15% pada hari Rabu dan dibuka sebesar 23% dengan harga US$ 23,25 pada pembukaan perdagangan Kamis.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan ini mengatakan perjanjian pembelian sebesar 46% sebelum kemungkinan pengambilalihan bisa dilakukan.

3G juga akan mengambil alih hutang Burger King sebesar US$ 4 triliun.

Tidak lagi unik
Burger King merupakan jaringan penjual burger terbesar kedua setelah McDonalds, tengah berjuang pada masa resesi dan perkiraan minggu lalu menyatakan permintaannya akan terus menurun hingga akhir tahun.

Target konsumen perusahaan asal Miami ini adalah kaum muda berusia antara 18 hingga 34 tahun, yang sayangnya usia tersebut terpukul akibat pemecatan pada masa resesi.

Perusahaan yang mengklaim sebagai satu-satunya hamburger yang dipanggang langsung ini kini berkompetisi dengan sejumlah saingan yang lebih kecil termasuk Five Guys dan In-N-Out Burger. Dan ini membuat Burger King tidak lagi unik.

Masih timbul pertanyaan apakah Burger King yang didirikan tahun 1954 ini bisa mengejar dominasi McDonalds yang jangkauannya lebih luas.

Masih belum jelas apa rencana 3G untuk Burger King, dalam pengumuman pengambil alihan tidak dijelaskan strategi ke depan.

Meningkatkan produk
Pengamat mengatakan harus ada perbaikan menu dan ekspansi internasional sebagai upaya penting untuk mengembangkan Burger King.

Seorang analis UBS David Palmer mengatakan dalam sebuah penelitian mencatat kalau perusahaan ini butuh bekerja sama dengan kelompok besar waralaba guna mengekspansi sejumlah lokasi.

“Dalam pandangan kami, meningkatkan aset restoran akan menjadi kunci penting untuk menstabilkan penjualan, dan ini adalah sesuatu yang menghabiskan beberapa tahun dan membutuhkan investasi ulang dalam aset, katanya.

Selain membeli Burger King, 3G juga menguasai pabrik pembuat bir Anheuser-Busch InBev, Lojas Americanas, penjual online bukan makanan di Amerika Latin dan perusahaan America Latina Logistica perusahaan logistik jalur kereta terbesar di Amerika Latin.

3G juga mengambil sedikit saham Wendys restoran cepat saji lainnya sebesar kurang dari 1%.

Perusahaan yang bermarkas di New York ini dimiliki pengusaha kaya asal Brasil Jorge Paulo Lemann dan dua rekan bisnisnya Marcel Telles dan Carlos Alberto Sicupira.

Dibawah perjanjian penjualan dengan 3G, ketua dan kepala eksekutif Burger King John Chidsey akan menjadi salah satu direktur bersama dengan Alex Behring, manajer pelaksana 3G di Amerika Serikat.